Morotai – Suararakyat62.com – Krisis air bersih di RSUD Ir Soekarno, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, terus dikeluhkan pasien dan keluarga pasien hingga tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit.

Direktur RSUD Ir Soekarno dr Novindra A.J Humbas, mengaku krisis air bersih yang dikeluhkan itu. Padahal pada pemerintah daerah sebelumnya menganggarkan air bersih sebesar Rp 5 miliar.
“Jadi rumah sakit milik Pemda Kabupaten Pulau Morotai yang melayani pasien rawat inap dan rawat jalan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, termasuk ketersediaan air bersih di ruangan-ruangan tempat perawatan pasien,” ungkap dokter sapaan dr Tony ini, Kamis (3/3/2025).
Menurut dr Tony, realitasnya dari tahun 2022 sampai sekarang Rumah Sakit tersebut masih kekurangan air bersih.
“Ini sudah dikeluhkan keluarga pasien dari tahun-tahun sebelumnya, tapi kurang diperhatikan pemimpin sebelumnya,” ujarnya.
Selain dikeluhkan keluarga pasien,dr Tony mengaku para petugas kesehatan (Nakes) yang bertugas menjaga pasien di setiap pos jaga kesulitan air.
“Baik dari IGD sampai ruangan-ruang dan instalasi laboratorium, radiologi, gizi, farmasi. Bahkan petugas laundry yang setiap hari harus mencuci seprei, sarung bantal dan pakaian operasi kerap kebingungan mengatasi hal ini,” bebernya.
“Menurut informasi bahwa sebenarnya sudah ada anggaran untuk penyediaan air bersih di tahun sebelumnya tapi tidak jelas penggunaannya,” tuturnya.
Akibat krisis air bersih, dr Tony berupaya terus mengatasi air bersih di rumah sakit demi kebutuhan pasien, keluarga pasien dan petugas Nakes.
“Jadi, saya sebagai direktur yang baru bertugas beberapa minggu ini, terus berupaya mencari solusi mengatasi kebutuhan air bersih di rumah sakit, apalagi air adalah kebutuhan utama jangan sampai kosong di rumah sikit,” tandasnya.
Pewarta ; Nyong