Sidoarjo, SuaraRakyat62.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Sidoarjo akan menggelar peringatan peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) 1996 secara serentak di enam titik wilayah Sidoarjo, dengan menggelar doa bersama dan menyalakan ribuan lilin.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Peringati Kudatuli, Ribuan Kader PDIP Sidoarjo Nyalakan Lilin Serentak

Plt Ketua DPC PDIP Sidoarjo, Hari Yulianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan dan refleksi atas peristiwa kelam dalam sejarah demokrasi Indonesia. Ia menegaskan bahwa surat instruksi pelaksanaan kegiatan sudah dikirimkan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

“Doa bersama ini adalah bentuk spiritualitas kami sebagai kader PDI Perjuangan. Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar peristiwa serupa tidak terulang kembali, terhadap organisasi atau partai politik manapun,” kata Hari dalam keterangan persnya usai rapat koordinasi final, Jumat (25/7/2025).

Hari juga menekankan bahwa meski Kudatuli merupakan tragedi, ada pelajaran berharga yang dapat diambil. Salah satunya adalah sikap kenegarawanan Megawati Soekarnoputri yang, saat menjabat sebagai Presiden, tidak menggunakan kekuasaan untuk membalas dendam politik atas peristiwa itu.

“Bu Mega justru menyerahkan semuanya kepada aparat penegak hukum. Sikap beliau menjadi teladan tentang kepatuhan terhadap konstitusi dan semangat demokrasi,” tegas legislator asal Waru tersebut.

Ia menambahkan, Kudatuli bukan hanya bagian dari sejarah internal partai, tetapi juga menjadi bagian penting dari perjalanan demokrasi Indonesia.

Peristiwa Kudatuli sendiri bermula dari terpilihnya Megawati sebagai Ketua Umum PDI dalam Kongres Luar Biasa Surabaya 1993 yang tidak direstui oleh penguasa saat itu. Puncaknya, pada 27 Juli 1996, kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta, diserbu oleh massa pendukung kongres tandingan, hingga menimbulkan kerusuhan yang menelan korban jiwa, luka-luka, dan orang hilang.

Plt Sekretaris DPC PDIP Sidoarjo, Bambang Riyoko, menambahkan bahwa acara peringatan akan diikuti oleh ribuan kader dari berbagai struktur partai, mulai dari DPC, PAC di 18 kecamatan, hingga ranting di 346 desa dan kelurahan. Para sesepuh partai juga dijadwalkan hadir.

“Selain doa bersama dan penyalaan lilin, para kader juga akan menyaksikan tayangan dokumenter tentang peristiwa Kudatuli sebagai bentuk pembelajaran sejarah,” ujar Bambang Riyoko.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat semangat demokrasi, kebangsaan, dan militansi kader PDI Perjuangan dalam menjaga nilai-nilai konstitusional.

 

 

Pewarta ; Yander