Kota Pasuruan, SuaraRakyat62.com — Wajah Kota Pasuruan semakin kehilangan estetika dan rasa aman akibat kabel-kabel Telkom dan provider internet yang berserakan tak tertata. Pemandangan ini bukan hanya mengganggu keindahan kota, tetapi juga mengancam keselamatan warga.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Kabel Semrawut! Provider Internet dan Pemkot Pasuruan Dinilai Abai

Di sepanjang Jalan Kebon Jaya, Kelurahan Kebonagung, kabel fiber optik bergelantungan rendah, sebagian melintang di jalur lalu lintas. Warga yang melintas pun dibuat resah dan khawatir. “Kalau malam hari, kabel ini nyaris tak kelihatan. Saya hampir terjatuh dua kali. Ini jelas membahayakan,” ungkap Imam, pengendara motor yang setiap hari melintasi jalan tersebut.

Kabel Provider Internet dengan ketinggian diatas Kepala orang dewasa

Hal senada disampaikan Iswanto, warga sekitar. Ia menilai Pemkot Pasuruan dan para provider, terutama Telkom, seperti saling lempar tanggung jawab tanpa solusi konkret. “Kami tidak ingin tahu siapa yang bertanggung jawab, kami cuma ingin kota ini rapi dan aman. Masa infrastruktur seberantakan ini dibiarkan bertahun-tahun?” ujarnya geram.

Ironisnya, meski masalah kabel semrawut sudah menjadi keluhan lama, respon Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, terkesan normatif. Dalam pernyataannya, ia meminta warga untuk langsung melapor ke provider masing-masing. “Sekarang perapian sedang dijalankan oleh provider di jalan protokol, dan akan berlanjut ke yang lain,” ucapnya.

Kabel Semrawut Merusak Keindahan Kota Pasuruan

Namun publik mempertanyakan mengapa penataan baru dilakukan setelah bertahun-tahun kekacauan berlangsung, dan mengapa pemerintah kota tidak mengambil langkah tegas terhadap provider yang abai. “Pemkot ini seolah tak punya kendali. Kalau provider tak beres, kenapa tak diberi sanksi atau pencabutan izin?,” kata Aji Wakil Ketua DPC Gerah.

Tak hanya soal estetika dan keamanan, semrawutnya kabel juga menghambat pembangunan infrastruktur kota yang lebih tertata dan modern. Dalam era smart city, ketidaktegasan pemerintah terhadap provider nakal adalah kemunduran.

Warga mendesak agar Pemkot Pasuruan tidak hanya jadi penonton dan pelimpah tanggung jawab, tapi harus jadi pengambil keputusan yang berpihak pada kepentingan publik.

“Kami mendesak supaya Pemkot tidak hanya jadi penonton dan pelimpah tanggung jawab, tapi harus jadi pengambil keputusan yang berpihak pada rakyat,” tambah Aji.

Pasuruan butuh kota yang rapi, aman, dan beradab, bukan kota yang dikuasai kabel kusut dan birokrasi lamban.

Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi dari pihak provider internet yang telah merusak keindahan Kota Pasuruan.

 

(Tim SR62)