Humbahas, SuaraRakyat62.com — Raja Tua Hasugian resmi dikukuhkan sebagai Raja ke VI Huta Onggol oleh keturunan Somba Raja Hasugian (Ompu M.A Pangihutan Hasugian) dan Salomo Hasugian (Ompu Samuel Hasugian), tokoh adat dan pemuka marga Hasugian di wilayah tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Raja Tua Hasugian Dikukuhkan Sebagai Raja VI Huta Onggol

Prosesi pengukuhan digelar di Dusun Onggol, Desa Tarabintang, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, pada 9 Februari 2014, dan dihadiri ratusan keturunan Hasugian dari berbagai generasi—termasuk anak, boru, bere, ibebere hingga cucu dan kemenakan. Warga Onggol dan para raja adat juga hadir memberi dukungan penuh dalam momen sakral tersebut.

Dalam pengukuhan itu, sejumlah tokoh adat juga turut diberikan peran penting. Di antaranya:

  1. Raja Huta: Raja Tua Hasugian
  2. Anggi ni Raja: Sarifukdin Hasugian/Elimar Hasugian
  3. Namora ni Huta: Ama Rospita Nahampun dan Libra Simbolon

Mereka diberi tanggung jawab untuk menjaga, mengelola, dan melestarikan nilai-nilai adat istiadat, serta menjadi teladan dan pengayom masyarakat di Huta Onggol.

Raja Tua Hasugian sendiri menegaskan bahwa jabatan ini merupakan warisan kepercayaan dari leluhur, khususnya dari garis keturunan Hasugian Orang Kaya Tua, yang meliputi wilayah Huta Onggol, Gaman, Nambadia, Napahorsik, Namagona, dan Huta Situmeang.

“Saya diberi amanah sebagai Raja dari Keturunan Hasugian Orang Kaya Tua, dan ini bukan sekadar jabatan, tapi tanggung jawab untuk menjaga adat, menjaga tanah, dan mempersatukan seluruh keturunan,” ungkap Raja Tua Hasugian, Senin (10/6/2025).

Ia juga mengajak seluruh keturunan Ompu Hasugian untuk terus menjaga kekompakan dan solidaritas keluarga besar, demi mempertahankan marwah serta warisan luhur yang telah dititipkan oleh para leluhur.

“Anak, boru, bere, ibebere, dan seluruh keturunan—harus tetap bersatu, menjaga warisan ini dengan hati, agar keberadaan kita sebagai keturunan Hasugian tetap dihormati dan bermartabat,” imbuhnya.

Dengan dikukuhkannya Raja Tua Hasugian sebagai pemimpin adat Huta Onggol, diharapkan nilai-nilai adat Batak tetap hidup, dihormati, dan menjadi bagian dari jati diri masyarakat lokal di tengah perkembangan zaman.

 

 

Pewarta ; Esra