Morotai, SuaraRakyat62.com – Save the Children Indonesia bersama Stimulan Institute menggelar forum kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara untuk mendorong transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan, ramah anak, dan mendukung perkembangan optimal anak.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Transisi PAUD ke SD Adalah Fondasi Penting Untuk Morotai

Kegiatan ini berlangsung di Aula lantai dua kantor bupati sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem pendidikan dasar, Rabu (30/4/2025).

Dalam forum ini, dibahas tantangan besar yang masih dihadapi PAUD di Morotai, mulai dari rendahnya kualitas penyelenggaraan hingga minimnya keterlibatan orang tua.

“PAUD adalah fondasi penting, tapi kenyataannya masih banyak guru yang belum memiliki latar belakang pendidikan PAUD. Dari seluruh lembaga, hanya dua pendidik yang berlatar sarjana PAUD. Ini jelas berdampak pada kualitas layanan,” jelas Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ujang Bagindo S.Pd.I.

Selain itu, persepsi orang tua tentang PAUD juga masih perlu diubah. Banyak anak hanya dititipkan ke sekolah tanpa didampingi, bahkan sering diantar oleh pengemudi bentor. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak pun masih sangat minim.

“Anak-anak tidak bisa tumbuh sendiri. Mereka butuh dukungan lingkungan belajar yang aman dan melibatkan keluarga, guru, serta komunitas. Pemerintah Morotai harus terus menjadi pelopor perubahan sistemik,” tegas Sonya Teresa, District Coordinator Save the Children Indonesia.

Dalam forum ini, Save the Children dan Stimulan Institute menekankan pentingnya peran strategis TP PKK dan Bunda PAUD sebagai penggerak utama dalam memperkuat pengasuhan dan pendidikan anak sejak dari rumah.

“Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan berfokus pada empat hal utama: transisi mulus tanpa tekanan, pembinaan holistik, penguatan literasi-numerasi berbasis pendekatan menyenangkan, serta kesiapan sekolah yang mendukung kebutuhan anak,” ungkap Librianus Lake, Program Coordinator Stimulan Institute.

Gerakan ini juga merupakan bagian dari program KREASI (Kolaborasi Untuk Edukasi Anak Indonesia) yang didanai oleh Global Partnership for Education.

Program ini dikembangkan bersama Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan Bappenas melalui konsorsium Mitra Pendidikan Indonesia (MPI).

 

Pewarta ; Irjan_Nyong