Pasuruan, SuaraRakyat62.com –Perbuatan keji dan memalukan menggemparkan warga Dusun Krajan Timur, Desa Karangjati, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Seorang pria berinisial AK tega melakukan tindakan pencabulan terhadap adik iparnya yang baru berusia 6 tahun, pada Sabtu (12/04/2025) siang.

Pelaku (AK) melakukan perbuatan keji baru sehari setelah menikahi Nai (18). Kejadian terjadi saat orang tua korban pergi ke acara pernikahan di Kecamatan Nguling. Mereka meminta Nai menjaga adiknya di rumah, tempat pelaku juga berada.
Namun, Nai tertidur di sofa saat menjaga korban. Pelaku memanfaatkan momen tersebut. Melihat istrinya tertidur, ia melakukan aksi bejatnya. Pelaku menarik korban ke kamar, meski korban menolak. Ia lalu memaksa dengan menggendong korban masuk ke kamar.
Beberapa waktu kemudian, orang tua korban pulang. Mereka mendapati Nai masih tertidur. Ibu korban mencari anaknya sambil memanggil dan menggedor pintu kamar yang terkunci. Mendengar jawaban korban dari dalam kamar, sang ibu masuk dan melihat pelaku sedang memakai celana bersama korban.
Terkejut, ibu korban berteriak dan menanyakan apa yang terjadi. Korban, yang masih kecil, mengaku kakak iparnya melakukan sesuatu pada kemaluannya. Sang ibu marah besar, sementara pelaku meminta maaf.
Keesokan harinya, Minggu (13/4/2025), saat dimandikan, korban menangis kesakitan di bagian kemaluannya. Ia dibawa ke bidan setempat.
Orang tua korban murka dan meminta Nai menceraikan pelaku. Mereka tidak terima dengan perbuatan tersebut. Warga menyebut Nai dan pelaku telah menikah siri sejak akhir 2023, lalu menikah resmi di KUA pada Jumat (11/4/2025). Sehari setelah itu, pelaku mencabuli adik iparnya.
Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, menyatakan keluarga korban telah melapor. Polisi masih menyelidiki karena pelaku kabur.
“Sejauh ini sudah memeriksa saksi, keluarga korban dan lainnya, semuanya sudah, tinggal melakukan penangkapan terhadap pelaku,” jelas Joko.
Joko menegaskan komitmen kepolisian untuk menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Disisi lain awak media mendapatkan informasi dari salah satu warga sekitar terkait kejadian pastinya dan bagaimana perkembangan psikis korban.
“Ya betul ada kejadian itu, kok tega benar, saya gak nyangka mas, pelaku AK dikenal baik dan sopan, kasihan korban kondisinya masih trauma dan butuh pendampingan dari ahli psikolog atau psikiater mas,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya, Selasa (29/4/2025).
Sampai berita ini diturunkan pelaku belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian oleh pihak Kepolisian.
Kejadian keji dan memalukan ini dapat menjadi pelajaran kita bersama betapa berpengaruhnya kondisi nasional secara sosial, ekonomi, kecanggihan teknologi yang sangat mempengaruhi karakter, moral dan etika seseorang serta psikis tingkah laku orang-orang terdekat harus di perhatikan lebih detail dan jeli.
Pewarta ; Sofii